MANAJEMEN KRISIS
Manajemen krisis dapat diartikan sebagai suatu bentuk respon dan upaya dalam menyikapi serta memecahkan masalah dari krisis yang muncul melalui strategi manajemen krisis yang mungkin untuk dilakukan.
Adapun tiga elemen umum untuk mendefinisikan krisis yaitu :
- Ancaman bagi organisasi,
- Unsur kejutan,
- Dan keputusan dalam waktu singkat.
Sebagian besar para ahli juga menilai bahwa krisis dapat memberi pengaruh buruk serta merusak tatanan yang ada.
Lalu, apa saja tahapan dari manajemen krisis?
Terdapat 4 tahapan penting dalam manajemen krisis. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Identifikasi kasus, yaitu mengetahui faktor penyebab terjadinya krisis.
b. Analisa krisis, melalui beberapa pertanyaan yang mengandung unsur 5W+1H.
c. Mengatasi dan menaggulangi krisis. Bertujuan untuk menyelesaikan krisis, mengurangi dampak buruk, dan mengembalikan citra baik perusahaan.
d. Evaluasi krisis. Bertujuan agar kasus serupa tidak terjadi lagi.
Berikut merupakan contoh kasus-kasus manajemen krisis yang pernah terjadi di beberapa perusahaan.
- PHK masal via Zoom oleh CEO di Amerika Serikat.
- LION AIR menabrak pagar diujung landasan dan jatuh disebuah pemakaman penduduk di Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak. Badan pesawat menghantam pagar makam.
- Boeing 737-300 Garuda Indonesia GA 421 mendarat darurat di Sungai Bengawan Solo, 16 Januari 2002.
- Pramugari Santi Anggraeni, meninggal dan 60 Penumpang selamat.
- Kasus tumpahan minyak Deep Water Horizon yang terjadi di Teluk Meksiko.
Komentar
Posting Komentar